Jakarta, Berita Terkini — Gaya hidup malas gerak alias mager dan pola konsumsi tinggi gula mulai memakan korban serius. Tak tanggung-tanggung, kini anak-anak dan remaja di Jakarta mulai banyak yang terdiagnosis diabetes.
Peringatan ini disampaikan langsung oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia, yang menyebut bahwa diabetes kini tak lagi eksklusif menyerang orang dewasa.
“Diabetes melitus sekarang jadi ancaman nyata bagi generasi muda. Banyak anak yang aktivitas fisiknya rendah, terlalu sering duduk, dan terpapar layar gadget terlalu lama,” ujar Lies, Senin (28/7/2025).
Sedentari + Makanan Tak Sehat = Kombinasi Mematikan
Menurut Lies, gaya hidup pasif alias sedentary lifestyle semakin berbahaya bila dikombinasikan dengan pola makan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Kombinasi ini bukan hanya memicu diabetes, tetapi juga membuka jalan bagi penyakit berat lain seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke di usia yang masih muda.
Baca juga: Digital Nomad, Gaya Hidup Bebas Milenial & Gen Z yang Makin Diminati: Ini Plus Minusnya!

Baca juga: Keren dan Unik! Itasha, Hobi Modifikasi Otomotif ala Otaku yang Makin Diminati di Malang
Program Jakstar: Lawan Diabetes Sejak Sekolah
Sebagai upaya pencegahan, Dinkes DKI menggagas program edukasi kesehatan untuk pelajar SMA bernama Jakstar. Program ini mengombinasikan edukasi gaya hidup sehat dengan sistem poin sebagai bentuk insentif untuk meningkatkan motivasi siswa.
Tak hanya itu, Dinkes juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah-sekolah dan puskesmas, agar deteksi dini bisa dilakukan secara maksimal.
Kenali Gejala Sejak Dini
Berdasarkan laporan dari The British Diabetic Association, anak-anak bisa terkena diabetes tipe 1 maupun tipe 2, dengan gejala yang kadang tidak disadari. Beberapa tanda umum antara lain:
- Sering buang air kecil
- Mudah merasa haus
- Badan terasa lemas
- Penurunan berat badan drastis
- Sering mengalami infeksi
Baca juga: Mau Hidup Slow Living di Jakarta? Siapkan Dompet yang Tebal Dulu!
Jika orang tua melihat gejala-gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera membawa anak ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah.
“Faktor risiko penyakit tidak menular itu bisa muncul sejak muda. Maka dari itu, deteksi dini dan pemeriksaan rutin sangatlah penting,” tegas Lies.
Pesan pentingnya: jangan anggap enteng gaya hidup anak yang terlalu banyak duduk dan konsumsi makanan manis. Diabetes bisa menyerang siapa saja, bahkan sejak usia belia!