Berani! Prancis Umumkan Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Meledak Marah

Berani! Prancis Umumkan Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Meledak Marah

Jakarta, Berita Terkini  – Dunia internasional kembali diguncang kabar mengejutkan. Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menyatakan secara resmi bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB yang dijadwalkan pada September 2025 mendatang.

Langkah ini menjadikan Prancis sebagai negara besar Eropa pertama yang mengambil sikap tegas di tengah konflik panas antara Israel dan Palestina. Pengumuman Macron tersebut sontak memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut keputusan itu sebagai “hadiah bagi terorisme”.

Baca juga: Eks Marinir TNI Gabung Tentara Rusia, Kini Minta Pulang: Ini Respons Kemlu RI

Komitmen Macron: Hentikan Perang, Wujudkan Negara Palestina

Melalui unggahan di media sosial, Macron menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menghentikan konflik berdarah di Gaza dan menyelamatkan warga sipil yang menjadi korban.

“Kita harus segera mengakhiri perang di Gaza. Saatnya membangun Negara Palestina yang berdaulat dan damai, dengan syarat menerima demiliterisasi dan pengakuan terhadap Israel,” tulis Macron, dikutip dari AFP, Kamis (24/7/2025).

Macron juga menekankan bahwa kehadiran Palestina sebagai negara sah dapat menjadi kontributor penting dalam menciptakan stabilitas kawasan Timur Tengah.

Baca juga: Trump Ancam Bombardir Nuklir Iran, Israel Tak Surut Nafsu Perang Meski Gencatan Berlaku

Berani! Prancis Umumkan Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Meledak Marah
Berani! Prancis Umumkan Akan Akui Negara Palestina, Netanyahu Meledak Marah

Netanyahu Murka: “Ini Ancaman Eksistensial!”

Namun, keputusan Prancis ini langsung ditanggapi dengan amarah oleh Netanyahu. Dalam pernyataan resminya, ia menyebut langkah Macron sebagai kesalahan fatal yang berpotensi menciptakan proksi baru Iran di wilayah tersebut.

“Keputusan ini akan membuka jalan bagi basis teror baru, seperti Gaza, yang bertujuan menghancurkan Israel, bukan hidup berdampingan secara damai,” kecam Netanyahu.

Baca juga: Satria Arta Kumbara Ingin Jadi WNI Lagi, Ini Syarat Lengkapnya Menurut Hukum Indonesia

Dunia Arab dan Palestina Sambut Langkah Prancis

Dari sisi Palestina, pengumuman Prancis disambut dengan antusias. Pejabat tinggi Otoritas Palestina, Hussein al-Sheikh, menyebut keputusan Macron sebagai wujud dukungan terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Kelompok Hamas pun menyuarakan dukungan atas langkah Prancis, menyebutnya sebagai “langkah positif ke arah keadilan.” Mereka juga menyerukan negara-negara lain di Eropa untuk segera mengikuti jejak Paris.

Warga Palestina di Tepi Barat pun menunjukkan harapan baru. “Ini adalah kemenangan moral dan politik bagi kami,” kata Mahmoud al-Ifranji. Sementara warga lainnya, Nahed Abu Taima, yakin pengakuan dari Prancis akan membuka pintu bagi lebih banyak negara untuk mengakui Palestina secara resmi.

Baca juga: Konflik Memanas di Perbatasan Kamboja-Thailand, Roket Tewaskan Warga Sipil, Serangan Udara Diluncurkan

Dukungan Eropa Mengalir, Netanyahu Disindir PM Spanyol

Spanyol, yang telah lebih dulu mengakui Palestina, turut menyambut hangat sikap Macron. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez bahkan menyentil Netanyahu secara terbuka.

“Kita harus bersama-sama melindungi solusi dua negara yang coba dihancurkan oleh Netanyahu,” tulisnya di platform X (dulu Twitter).

Selain Spanyol, negara-negara seperti Norwegia, Irlandia, dan Slovenia sebelumnya juga telah memberikan pengakuan terhadap Palestina menyusul serangan besar-besaran Israel ke Gaza tahun 2023.

Sementara itu, PM Inggris Keir Starmer menegaskan bahwa gencatan senjata adalah jalan menuju pengakuan kenegaraan Palestina. Ia dijadwalkan melakukan pertemuan darurat dengan para pemimpin Jerman dan Prancis guna membahas upaya bersama mengakhiri konflik dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Apakah Ini Titik Balik?

Hingga kini, setidaknya 142 negara di dunia telah mengakui atau menyatakan akan mengakui Negara Palestina. Jika langkah Prancis terealisasi, maka diplomasi global menuju solusi dua negara akan mendapat momentum baru di tengah ketegangan yang tak kunjung reda di Timur Tengah.

Apakah ini langkah awal menuju perdamaian? Atau justru babak baru konfrontasi global?