Jakarta, Berita Terkini – Aplikasi streaming musik terpopuler dunia, Spotify, kembali membuat gebrakan. Bukan hanya karena kenaikan harga langganan yang akan berlaku mulai Oktober 2025, tetapi juga hadirnya fitur baru berupa layanan pesan instan yang membuat aplikasinya kini terasa mirip dengan WhatsApp.
Langkah ini dianggap sebagai strategi ganda perusahaan asal Swedia itu untuk memperkuat posisinya di tengah ketatnya persaingan industri musik digital.
Baca juga: Serangan Siber di Belanda Bikin Speed Camera Lumpuh, Pengendara Malah Senang
Fitur Chat Mirip WhatsApp: Bisa Kirim Pesan dan Bagikan Musik
Mulai pekan ini, Spotify akan meluncurkan fitur pengiriman pesan yang bisa dinikmati oleh seluruh pengguna, baik gratis maupun premium, dengan syarat usia di atas 16 tahun dan melalui perangkat seluler.

Dengan fitur ini, pengguna bukan hanya bisa mengobrol langsung dengan orang lain, tetapi juga berbagi musik yang sedang didengarkan. Fitur tersebut memungkinkan interaksi lebih personal antara pendengar, sehingga Spotify tak lagi sekadar aplikasi streaming musik, melainkan juga platform sosial.
Sejatinya, fitur serupa pernah hadir pada tahun 2015, namun dihentikan dua tahun kemudian karena tingkat keterlibatan pengguna yang rendah. Kini, Spotify optimistis menghidupkannya kembali, seiring dengan pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna.
Baca juga: Huawei MatePad 11.5 2025 Resmi Hadir di Indonesia, Andalkan PaperMatte Display & PC-Level WPS Office
Jumlah Pengguna Meledak, Target 1 Miliar
Data dari Financial Times mencatat, pada kuartal II 2025, Spotify memiliki 696 juta pengguna aktif bulanan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan pun menargetkan tembus 1 miliar pengguna dalam waktu dekat.
Tak hanya musik, Spotify juga semakin serius menggarap konten video dan podcast. Melalui program mitra kreator, perusahaan menawarkan opsi monetisasi yang menguntungkan, sekaligus memperluas ekosistem hiburan digital mereka.
Baca juga: Apa Itu Samsung Knox? Fitur Keamanan Canggih untuk Lindungi Data Pribadi di Era AI
Harga Spotify Premium Naik Mulai Oktober 2025
Di tengah peluncuran fitur baru, Spotify juga mengumumkan kenaikan harga langganan Premium. Di Indonesia, tarif paket individual naik dari Rp54.990 menjadi Rp59.900 per bulan, efektif pada periode tagihan Oktober 2025.
Kenaikan harga ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi juga di sejumlah kawasan lain seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Latin, hingga Asia Pasifik.
Menurut Co-President dan Chief Business Officer Spotify, Alex Norstrom, penyesuaian harga merupakan strategi bisnis yang dilakukan secara hati-hati. “Kenaikan harga, penyesuaian harga, dan sebagainya, merupakan bagian dari strategi bisnis kami, dan akan dilakukan ketika waktunya tepat,” ujarnya kepada The Financial Times.
Baca juga: Google Rilis Fitur AI Mode di Widget Pencarian Android: Cara Aktifkan dan Fungsinya
Kenaikan Harga Bukan Tanpa Alasan
Spotify menegaskan bahwa langkah menaikkan harga bukan semata-mata untuk membebani pengguna, melainkan untuk menjaga margins keuntungan sekaligus mendukung pengembangan fitur baru.
Apalagi, perusahaan yang berdiri sejak 2006 itu baru saja mencatat laba tahunan pertamanya pada tahun lalu, setelah sebelumnya terus merugi akibat biaya operasional dan investasi besar-besaran. Strategi efisiensi dan penambahan fitur diyakini akan menjaga keberlanjutan bisnis sekaligus memperkuat loyalitas pelanggan.
Spotify vs Pesaing: Persaingan Semakin Ketat
Saat ini, Spotify masih menjadi platform streaming musik terbesar di dunia, namun persaingan semakin ketat dengan hadirnya Apple Music, Amazon Music, hingga YouTube Music.
Dengan menghadirkan fitur chat, Spotify jelas ingin memperluas daya tarik, terutama bagi generasi muda yang menginginkan pengalaman mendengarkan musik sekaligus bersosialisasi. Kombinasi antara penyesuaian harga, inovasi fitur, dan pengembangan konten menjadi kunci utama agar Spotify tetap memimpin pasar global.
