Tas Birkin Jadi Tren Pria Modern, Simbol Prestise dan Kebebasan Fashion

Tas Birkin Jadi Tren Pria Modern, Simbol Prestise dan Kebebasan Fashion

Jakarta, Berita Terkini – Selama bertahun-tahun, tas Birkin dari rumah mode mewah Hermès identik dengan dunia glamor perempuan. Mulai dari selebritas Hollywood, sosialita papan atas, hingga kalangan konglomerat dunia, Birkin kerap dijadikan simbol status dan gaya hidup kelas atas. Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan itu berubah drastis. Kini, tas yang dulunya hanya dikaitkan dengan wanita kaya raya, justru menjadi ikon baru bagi pria modis yang berani tampil beda.

Dari Feminin ke Maskulin: Birkin Jadi Tren Pria

Baca juga: Waspada! Diabetes Anak di Jakarta Meningkat Akibat Gaya Hidup Tak Aktif dan Pola Makan Buruk

Dulu, membawa tas Birkin bagi pria dianggap tabu. Namun di era fashion tanpa batas ini, Birkin justru dipandang sebagai medium kebebasan berekspresi. Dari jalanan New York hingga panggung megah Paris Fashion Week, semakin banyak pria yang tampil percaya diri menenteng tas Birkin sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Tas Birkin Jadi Tren Pria Modern, Simbol Prestise dan Kebebasan Fashion
Tas Birkin Jadi Tren Pria Modern, Simbol Prestise dan Kebebasan Fashion

Deretan figur publik dunia juga ikut meramaikan tren ini. Rapper A$AP Rocky dan Travis Scott, misalnya, terlihat kerap memadukan Birkin dengan berbagai gaya, mulai dari streetwear santai hingga setelan formal yang elegan. Keberanian mereka menunjukkan bahwa Birkin bukan sekadar aksesori, melainkan pernyataan sikap.

Baca juga: Keren dan Unik! Itasha, Hobi Modifikasi Otomotif ala Otaku yang Makin Diminati di Malang

Simbol Kesuksesan dan Status Sosial

Bagi pria modern, Birkin bukan hanya soal fungsi, tetapi juga prestise. Keanggunan, kualitas kulit premium, hingga statusnya sebagai barang langka membuat tas ini disejajarkan dengan jam tangan mewah atau mobil sport.

Petinju kelas dunia Floyd Mayweather bahkan pernah menghabiskan 80.000 USD hanya dalam waktu 10 menit untuk membeli empat tas Birkin sekaligus. Atlet NFL seperti Christian McCaffrey dan Stefon Diggs juga menjadikan tas Hermès sebagai bagian dari penampilan mereka, bahkan membawanya ke arena pertandingan.

Di NBA, nama Kyle Kuzma masuk dalam daftar pesohor yang mengikuti tren ini. Bagi mereka, Birkin bukan sekadar tas wanita, tetapi lambang pencapaian, identitas, sekaligus kepercayaan diri untuk menabrak batasan lama dalam dunia fashion.

Baca juga: Mau Hidup Slow Living di Jakarta? Siapkan Dompet yang Tebal Dulu!

Sinyal Perubahan Besar di Dunia Fashion

Fenomena pria membawa tas Birkin adalah bukti nyata bahwa industri mode tengah bergerak menuju era yang lebih inklusif dan bebas. Batas tegas antara pakaian pria dan wanita perlahan memudar. Kini, fashion tak lagi memisahkan gender, tetapi lebih menekankan pada ekspresi diri.

Menurut para desainer dan stylist, keberanian pria menenteng Birkin adalah langkah maju. Fashion, kata mereka, seharusnya menjadi panggung untuk bereksperimen, bukan aturan kaku yang membatasi pilihan.

Birkin kini menjadi simbol semangat tersebut. Saat seorang pria membawa Birkin, ia bukan hanya menampilkan selera tinggi, tapi juga menunjukkan keberanian melawan stereotip. Tak heran, tas ini semakin diminati kalangan pria sukses dan berpengaruh.

Baca juga: Digital Nomad, Gaya Hidup Bebas Milenial & Gen Z yang Makin Diminati: Ini Plus Minusnya!

Pria Jepang Menangkan Lelang Birkin Termahal

Fenomena ini semakin menarik perhatian ketika seorang pria Jepang, Shinsuke Sakimoto, keluar sebagai pemenang lelang tas Birkin termahal di dunia. Nilai lelangnya fantastis: 7 juta euro atau sekitar Rp165 miliar.

Shinsuke, CEO Valuence Holdings, mengaku pembelian itu adalah transaksi termahal yang pernah ia lakukan untuk satu barang. “Sangat menyenangkan, tapi benar-benar membuat saya mual,” ungkap pria 43 tahun itu, dikutip dari CNN, Sabtu (2/8/2025).

Tas yang ia menangkan bukan sembarang Birkin, melainkan prototipe yang dibuat khusus untuk ikon mode Inggris, Jane Birkin. Kini, barang tersebut dianggap sebagai artefak bersejarah dalam dunia fashion.

Menariknya, Shinsuke bukan berasal dari dunia mode. Ia adalah mantan pemain sepak bola profesional di Jepang yang pensiun pada usia muda, 22 tahun. Setelah kariernya di lapangan hijau berhenti, ia banting setir menjadi pengusaha dengan membuka toko barang bekas mewah pertamanya di Osaka pada 2004. Kini, bisnisnya berkembang pesat hingga level internasional.

Baca juga: Tren Green Lifestyle Kian Diminati: Ini 7 Cara Sederhana Hidup Ramah Lingkungan

Birkin, Lebih dari Sekadar Tas

Dari sekadar simbol glamor perempuan, Birkin kini menjelma sebagai ikon gaya universal. Bagi pria modern, Birkin adalah tanda keberanian, pencapaian, dan kebebasan berekspresi. Tas mewah ini membuktikan bahwa fashion tidak mengenal batasan gender.

Ke depan, bukan tidak mungkin Birkin akan semakin sering kita lihat di pundak atau genggaman para pria sukses, baik di panggung hiburan, arena olahraga, hingga ruang-ruang bisnis kelas dunia.