Trump Tuduh BRICS Anti-AS, Ancam Balas dengan Tarif Impor dan Bela Dominasi Dolar

Trump Tuduh BRICS Anti-AS, Ancam Balas dengan Tarif Impor dan Bela Dominasi Dolar

Jakarta, Berita Terkini  – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan pernyataan kontroversial terkait dinamika geopolitik global. Dalam konferensi pers di Gedung Putih, Rabu (30/7/2025), Trump menyebut negara-negara anggota BRICS sebagai “anti-Amerika”, bahkan menuduh aliansi itu berusaha menggulingkan dominasi dolar AS dalam perdagangan dunia.

“BRICS, secara terang-terangan, adalah kelompok negara yang anti-Amerika. Dan India, percaya atau tidak, adalah bagian dari itu,” kata Trump seperti dikutip dari kantor berita TASS.

Pernyataan keras ini dilontarkan saat Trump mengumumkan tarif impor baru sebesar 25 persen untuk India, yang notabene merupakan salah satu anggota BRICS.

Baca juga: Trump Setujui Penurunan Tarif Impor RI Jadi 19%, Asalkan Data Pribadi WNI Boleh Ditransfer ke AS

Ancaman Terhadap Dolar Amerika?

Menurut Trump, BRICS tidak sekadar forum kerja sama ekonomi, tetapi juga “alat perlawanan” terhadap dominasi ekonomi Amerika Serikat. Ia menilai inisiatif kelompok tersebut untuk mengembangkan mata uang baru atau mengganti dolar sebagai alat tukar perdagangan internasional merupakan bentuk ancaman langsung terhadap kepentingan AS.

“Ini adalah serangan langsung terhadap dolar. Dan kami tidak akan tinggal diam melihat hal itu terjadi,” tegas Trump.

Sanksi Tarif Jadi Alat Tekanan

Trump secara terang-terangan mengaitkan keanggotaan India di BRICS sebagai salah satu alasan utama di balik penetapan tarif tinggi tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa AS mengalami defisit besar dalam perdagangan dengan India, sehingga langkah tersebut juga dianggap sebagai cara untuk menyeimbangkan neraca dagang.

“Kami harus melindungi ekonomi kami. Jika mereka ingin menyerang dolar, maka akan ada konsekuensinya,” ucap Trump.

Baca juga: Trump Ancam Bombardir Nuklir Iran, Israel Tak Surut Nafsu Perang Meski Gencatan Berlaku

Trump Tuduh BRICS Anti-AS, Ancam Balas dengan Tarif Impor dan Bela Dominasi Dolar
Trump Tuduh BRICS Anti-AS, Ancam Balas dengan Tarif Impor dan Bela Dominasi Dolar

Ancaman Tambahan untuk Negara BRICS

Bukan hanya India yang jadi sasaran. Awal Juli lalu, Trump sempat mengancam akan menerapkan tambahan tarif sebesar 10 persen untuk semua negara anggota BRICS. Ancaman ini dilontarkan tak lama setelah digelarnya KTT BRICS ke-17 di Brasil, yang juga dihadiri oleh Indonesia sebagai anggota baru BRICS sejak Januari 2025.

BRICS: Kekuatan Ekonomi Alternatif

Sebagai informasi, BRICS merupakan aliansi ekonomi yang pertama kali terbentuk pada 2009 dan kini telah berkembang menjadi forum strategis yang diikuti 10 negara. Gabungan kekuatan ekonomi dari negara-negara seperti Tiongkok, Rusia, Brasil, India, dan kini Indonesia, menjadikan BRICS sebagai penyeimbang dominasi Barat dalam sistem global.

Dengan bergabungnya Indonesia, posisi BRICS kian kuat dalam mendorong perdagangan multipolar yang tidak sepenuhnya bergantung pada mata uang dolar AS. Hal ini diyakini menjadi pemicu utama kekhawatiran Washington, khususnya di bawah kepemimpinan Trump yang dikenal sangat protektif terhadap ekonomi domestik AS.

Baca juga: ICC Tolak Cabut Surat Penangkapan Netanyahu dan Gallant, Israel Gagal Hentikan Penyelidikan Gaza

AS vs BRICS: Babak Baru Perang Ekonomi?

Pernyataan keras Trump ini menandai fase baru dalam ketegangan ekonomi global. Ketika BRICS semakin kuat dan berupaya membangun sistem keuangan alternatif, AS justru menunjukkan sikap defensif dan konfrontatif demi mempertahankan hegemoni dolar.

Apakah ini akan memicu perang tarif lanjutan? Ataukah hanya gertakan politik menjelang pemilu presiden AS berikutnya?

Satu hal yang pasti, dunia tengah menyaksikan tarik-ulur kekuatan ekonomi global yang semakin panas — dan Indonesia kini berada tepat di dalamnya, sebagai bagian dari BRICS.