Jakarta — Dunia otomotif kembali dihebohkan oleh kehadiran sebuah mobil listrik yang diklaim punya harga sangat terjangkau dengan kemampuan pengisian daya cepat. Wuling resmi meluncurkan model barunya, Binguo S, di pasar China. Dengan harga mulai dari sekitar Rp 140 jutaan dan klaim fast charging 30–80 % hanya dalam 35 menit, mobil ini langsung mencuri perhatian pengamat dan calon konsumen EV.
Meski diposisikan di China, bocoran spesifikasi dan fitur Binguo S layak menjadi catatan penting bagi pasar otomotif Indonesia, terutama di era transisi ke kendaraan listrik. Berikut ulasan lengkapnya — apa yang menjual dari Binguo S, tantangan yang mungkin dihadapi, dan implikasinya bagi pasar EV Indonesia.
💰 Harga & Posisi Pasar
- Di China, harga dasar Binguo S dibanderol mulai sekitar 66,8 ribu Yuan (setara ~Rp 153 juta).
- Dengan skema tukar tambah dan subsidi pemerintah, harga efektif dapat ditekan hingga sekitar 63,8 ribu Yuan (sekitar Rp 146 jutaan).
- Strategi ini jelas mencerminkan niat Wuling untuk menghadirkan mobil listrik dengan harga “masuk akal” agar penetrasi EV makin luas di pasar menengah.
Baca juga: Honda Terpuruk di Pasar Otomotif Indonesia: Penjualan Turun, Dealer Tutup, Merek China Meroket
Harga ini membuat Binguo S berada di kelas entry-level EV, cocok bagi pembeli pertama yang ingin merasakan mobil listrik tanpa menyentuh anggaran flagship mewah.

🛠 Desain & Eksterior: Ringkas Tapi Modern
Binguo S menyasar segmen kota atau mobil perkotaan (city EV), sehingga desainnya compact dan efisien:
- Dimensi: panjang 4.265 mm, lebar 1.785 mm, tinggi 1.600 mm — ukuran yang cukup ideal untuk navigasi di kota padat.
- Tampilan modern melalui grille tertutup (karena tidak butuh aliran udara besar), lampu depan poligonal yang disertai LED Daytime Running Lights (DRL), dan spoiler di bagian atap belakang yang memberi kesan sporty.
- Posisi port charging ditempatkan di fender depan kiri, memudahkan akses saat mengisi daya di stasiun pengisian umum.
- Pilihan warna juga beragam: dari abu-abu (Relaxed Grey), biru (Free Blue), ungu (Leisure Purple), hingga putih (Clear White).
Secara keseluruhan, Binguo S menunjukkan bahwa mobil listrik tidak harus tampak “aneh” atau futuristik ekstrem — ia tetap bisa stylish dan bersahabat dengan selera urban masa kini.
🧩 Interior & Fitur: Minimalis tapi Fungsional
Masuk ke dalam kabin Binguo S, Anda akan menemukan nuansa sepadu antara simpel dan futuristik:
- Tersedia dua tema interior: Soft White dan Warm Brown, memberikan pilihan suasana yang lebih terang atau hangat.
- Panel instrumen digital berukuran sekitar 8,88 inci dan layar infotainment utama yang cukup besar, yaitu 12,8 inci.
- Kabin didesain dengan layout bersih, minim tombol fisik berlebihan, memberi kesan modern dan tidak terlalu ramai.
- Ruang kaki dan penyimpanan di dalam kabin dirancang cukup fleksibel agar tetap nyaman bagi penumpang dan barang bawaan ringan.
Dari sisi fitur keamanan dan kenyamanan, detail lengkap belum dipublikasikan secara terbuka, namun setidaknya Binguo S tampak menjanjikan bagi penggunaan harian.
Baca juga: Daihatsu Kuasai Pasar Mobil di Bawah Rp300 Juta, Penjualan Naik Pesat di 2025
⚡ Baterai & Fast Charging: Klaim 35 Menit
Salah satu nilai jual utama Binguo S adalah kemampuan pengisian daya cepat:
- Wuling mengklaim bahwa baterainya bisa diisi dari 30 % ke 80 % dalam waktu sekitar 35 menit (fast charging).
- Jarak tempuh versi tertinggi dari model ini diklaim mencapai hingga 430 km dalam satu kali pengisian.
- Teknologi baterai Wuling saat ini — seperti “MAGIC Battery” — sudah digunakan pada model EV mereka lainnya. Beberapa varian Wuling sudah menawarkan waktu charging DC serupa (30–80 % dalam ~35 menit).
- Namun, performa charging ini sangat tergantung faktor eksternal: kapasitas stasiun pengisian (kW output), suhu baterai, dan kondisi jaringan charging di lokasi.
Klaim fast charging ini penting karena salah satu hambatan terbesar adopsi EV adalah “range anxiety” dan waktu pengisian yang lama.
Baca juga: Daftar Mobil Jepang Terbaru yang Mencuri Perhatian di GIIAS 2025, dari Mitsubishi hingga Toyota
✅ Kelebihan & Potensi
Beberapa hal yang menjadikan Binguo S menarik:
- Harga relatif murah untuk sebuah EV dengan fitur fast charging
Dengan harga di kisaran Rp 140 jutaan (di pasar China), model ini bisa jadi tolok ukur bahwa mobil listrik tidak harus selalu identik dengan harga mahal. - Fast charging sebagai fitur utama
Waktu pengisian 30–80 % dalam 35 menit menjadikan Binguo S lebih menarik dibanding EV murah lain yang butuh waktu lama. - Rentang jarak tempuh yang kompetitif
Jika klaim 430 km dipertahankan di versi produksi, ini akan menjadi nilai plus besar dibanding kompetitor di kelas serupa. - Desain modern dan aksesibel
Penampilan stylish dan sistem interior sederhana tapi fungsional dapat menarik pengguna muda, keluarga kecil, hingga pengguna harian di kota.
⚠ Tantangan & Catatan Penting
Meski menjanjikan, Binguo S menghadapi sejumlah tantangan nyata:
- Belum ada jaminan bahwa versi Indonesia akan sama
Spesifikasi final, harga, dan fitur bisa berubah saat diimpor atau diproduksi lokal. - Infrastruktur charging EV di Indonesia masih terbatas
Agar fast charging maksimal bisa dipakai, harus ada stasiun charging DC yang cukup tersebar dan mendukung output tinggi. - Biaya impor, bea masuk, dan pajak
Harga di China belum memperhitungkan pajak, biaya impor, dan regulasi lokal Indonesia. Harga real di Indonesia bisa jauh lebih tinggi. - Kualitas baterai dan jangka panjang
Kinerja baterai, degradasi kapasitas, dan dukungan purna jual akan menjadi faktor penting yang menentukan keberhasilan model ini di pasar nyata. - Persaingan kelas entry-level EV
Model EV murah dari merek lain juga terus bermunculan. Wuling harus membedakan produk mereka agar punya keunggulan kompetitif.
🔍 Implikasi untuk Pasar EV & Konsumen Indonesia
Kehadiran Binguo S bisa berdampak menarik bagi lanskap kendaraan listrik di Indonesia:
- Tekanan pada produsen lain untuk menurunkan harga EV agar lebih kompetitif
- Dorongan lebih kuat bagi pengembangan infrastruktur charging cepat
- Meningkatkan minat konsumen kelas menengah untuk mulai mempertimbangkan EV sebagai pilihan utama
- Kemungkinan Wuling atau importir mempelajari respons pasar China, lalu membawa varian serupa ke Indonesia
Baca juga: Keren dan Unik! Itasha, Hobi Modifikasi Otomotif ala Otaku yang Makin Diminati di Malang
📝 Kesimpulan
Wuling Binguo S adalah salah satu contoh bahwa mobil listrik dengan harga relatif terjangkau dan fast charging bisa menjadi kenyataan, bukan sekadar impian. Dengan klaim pengisian daya 30–80 % dalam 35 menit dan harga mulai di kisaran Rp 140 jutaan, ia membawa angin segar ke pasar EV entry-level.
Tapi, klaim tersebut harus diuji dalam kondisi nyata dan tentu adaptasi ke pasar Indonesia punya tantangannya sendiri. Jika Wuling atau importir berhasil membawa versi lokal dengan fitur tak jauh berbeda, Binguo S bisa menjadi “game changer” di segmen mobil listrik Indonesia.